Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata orang jaman sekarang.
Nah siapa aja nih para penikmat bakso disini yang ngakunya penggemar berat bakso, sudah nyobain seluruh jenis bakso yang ada di Indonesia? Tapi belum bisa dibilang penggemar bakso berat kalau belum nyobain Bakso Babat Agung Salatiga dong 😝😝😝
Makanya kenalan dulu sama makanan imut bulet - bulet yang satu ini.
Kali ini admin bakal ceritain tentang sejarah bakso. Udah makan bakso Babat Salatiga kan? Sudah siap buat belajar tambahan bareng admin yah 😉
Siapa yang sih yang tidak kenal bakso yang paling enak
disantap di waktu santai apalagi pada saat cuaca hujan (hhm yummy..). Mungkin hampir
seluruh indonesia banyak di jumpaiin pedagang bakso di jalanan baik menjual
pakai gerobak, pinggir di tepi jalan ( ini paling banyak dijumpain ), diruko,
yang paling bermodal jualan di plaza ( lebih elit ). Tapi biasanya admin paling suka makan di pinggir jalan. Kenapa ya? Selain enak juga terbawa
suasana.
Mari kita ke topik utama. Apakah sobat - sobat semua tahu asal mula bakso
yang sering kalian makan. Kita artikan Kata Bakso berasal dari kata BAK – SO,
dalam bahasa hokkien berarti “ daging babi giling “ karena kebanyakan orang
indonesia adalah muslim maka bakso lebih umum di buat dari bahan halal daging
ayam, sapi ataupun ikan.
Pada awal abad ke -17 akhir Dinasti Ming di Fuzhou, Hidup
seorang pria bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo sangat
baik dan sangat berbakti kepada orang tuanya. Kebaikan dan bakti kepada ibunya
sudah dikenal di kalangan tetangganya. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua
sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa
makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali
makan daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging
lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang
bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk
beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo
langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan
tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya
menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah.
Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa
gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan.
Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.
Cerita bakti Meng Bo cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou.
Penduduk berdatangan terus menerus untuk belajar membuat bakso yang di buat
Meng Bo. Dan resep terus menyebar dari keluarga ke keluarga lain, kota ke kota
lain dan bahkan sekarang di seluruh Indonesia.
Mungkin bentuk dan rasa yang di buat Meng Bo dan kita makan
sehari-hari pasti beda. Cuma sama-sama daging empuk yang di buat bulat - bulat. Di Indonesia bakso sudah dikembangkan resepnya
jadi beda - beda. Dari segi warna bakso, resep soup dan lain2 sudah berbeda dari dulu
sampai sekarang.
Inilah sejarah muncul nya bakso.
Hhm...setelah cerita admin jadi gak tahan dan pengen makan bakso babat nih 😝😝
No comments:
Post a Comment