Thursday, April 28, 2016

Tahukah kamu, bahwa BAKSO ada sejarahnya?

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata orang jaman sekarang.
Nah siapa aja nih para penikmat bakso disini yang ngakunya penggemar berat bakso, sudah nyobain seluruh jenis bakso yang ada di Indonesia? Tapi belum bisa dibilang penggemar bakso berat kalau belum nyobain Bakso Babat Agung Salatiga dong 😝😝😝
Makanya kenalan dulu sama makanan imut bulet - bulet yang satu ini.
Kali ini admin bakal ceritain tentang sejarah bakso. Udah makan bakso Babat Salatiga kan? Sudah siap buat belajar tambahan bareng admin yah 😉

Siapa yang sih yang tidak kenal bakso yang paling enak disantap di waktu santai apalagi pada saat cuaca hujan (hhm yummy..). Mungkin hampir seluruh indonesia banyak di jumpaiin pedagang bakso di jalanan baik menjual pakai gerobak, pinggir di tepi jalan ( ini paling banyak dijumpain ), diruko, yang paling bermodal jualan di plaza ( lebih elit ). Tapi biasanya admin paling suka makan di pinggir jalan. Kenapa ya? Selain enak juga terbawa suasana.

Mari kita ke topik utama. Apakah sobat - sobat semua tahu asal mula bakso yang sering kalian makan. Kita artikan Kata Bakso berasal dari kata BAK – SO, dalam bahasa hokkien berarti “ daging babi giling “ karena kebanyakan orang indonesia adalah muslim maka bakso lebih umum di buat dari bahan halal daging ayam, sapi ataupun ikan.

Pada awal abad ke -17 akhir Dinasti Ming di Fuzhou, Hidup seorang pria bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo sangat baik dan sangat berbakti kepada orang tuanya. Kebaikan dan bakti kepada ibunya sudah dikenal di kalangan tetangganya. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.
Cerita bakti Meng Bo cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan terus menerus untuk belajar membuat bakso yang di buat Meng Bo. Dan resep terus menyebar dari keluarga ke keluarga lain, kota ke kota lain dan bahkan sekarang di seluruh Indonesia.
Mungkin bentuk dan rasa yang di buat Meng Bo dan kita makan sehari-hari pasti beda. Cuma sama-sama daging empuk yang di buat bulat - bulat.  Di Indonesia bakso sudah dikembangkan resepnya jadi beda - beda. Dari segi warna bakso, resep soup dan lain2 sudah berbeda dari dulu sampai sekarang.

Inilah sejarah muncul nya bakso.

Hhm...setelah cerita admin jadi gak tahan dan pengen makan bakso babat nih 😝😝



No comments:

Post a Comment